Penfui, KURSOR
Balantika anak band di kota kupang kini semakin ramai dengan kehadiran lapas Anak Band yang diawaki Soekarno (vokal), Paul Akunit (drum), Beni Kefi (bass), Roni Wulanteri (melodi) dan Beny Selan (gitaris).
Penampilan mereka sungguh asyik dan menghibur, apalagi dengan melihat penampilan sang vokalis yang tidak kalah hebatnya dengan para vokalis dari band-band papan atas yang sudah cukup kesohor dinegeri ini
Anak-anak remaja yang baru membentuk grup band mereka sejak Juli 2010 lalu, ternyata sukses memukau para tamu yang menghadiri acara natal bersama antara Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kupang, Flobamora Peace Generation, bekerja sama dengan American Friends Service Committee (AFSC) Indonesia, dengan warga binaan Lapas Anak di Penfui, Sabtu (8/1).
Dihadapan kira-kira 30 orang tamu plus puluhan warga binaan, Lapas Anak Band tampil dengan sejumlah nomor lagu yang umumnya bernuansa rohani seperti misalnya, Glory Night, selamat natal, dan Litle Drumer Boy. Tepuk tangan hadirin selalu bergema setiap kali Soekarno selesaikan membawakan nomor lagu yang dinyanyikan.
Personil Lapas Anak Band, Paul Akunit, yang ditemui usai acara natal bersama tersebut mengatakan bahwa mereka terus giat berlatih sejak terbentuk beberapa bulan lalu. Dan sejauh ini mereka baru sekali tampil diluar Lapas Anak ketika mendapat undangan dari sebuah organisasi untuk mengisi acara di Restoran Teluk Kupang beberapa waktu lalu.
Karena itu tidak berlebihan jika Paul dan kawan-kawannya memiliki “mimpi” untuk terus eksis dibalantika band kota kupang meskipun sudah berada diluar tembok Lapas Anak tersebut.
“Dalam seminggu kita berlatih tiga kali. Saat berlatih, ada pembina yang akan membimbing kita”, ujar Paul sambil menghias wajahnya dengan sesungging senyum.
Sementara itu Drs. Abu Salim, selaku Kepala Seksi Pembinaan pada Lapas Anak Penfui Kupang dan sekaligus juga sebagai pembina dan pembimbing Lapas Anak Band mengatakan bahwa sama sekali tidak ada pemaksaan terhadap anak-anak binaan mereka dalam mengarahkan minat dan kemampuan mereka untuk menguasai suatu ketrampilan tertentu.
“Tidak ada paksaan, disini kita arahkan sesuai mereka sesuatu denga minat dan kemampuan mereka. Kalau dia suka musik, kita bawa kemusik, tapi kalau dia suka olah raga ya kita arahkan sesuai minatnya pada olahraga yang diminatinya”, jelas dia.
Dalam hal melatih dan membimbing Lapas Anak Band, pihaknya melalui Kementerian Hukum dan HAM telah menyediakan fasilitas meskipun tergolong apa adanya, namun bagi dia, semangat untuk terus berlatih dan menyalurkan bakat bermusik dari Paul, cs itu yang perlu mendapat perhatian. (Koran KURSOR Edisi Senin, 10 Januari 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar