Minggu, 10 Oktober 2010

Mencari Arti Damai Di Atambua


Oleh : Benediktus Edy Jehamin*

Berawal dari sesuatu hal yang mendadak membuat banyak orang takut menjalani. Berbagai alasan dapat dilontarkan baik takut buat kesalahan, belum ada persiapan dan sebagainya. Namun dari hal yang mendadak inilah, banyak ilmu yang dapat ku petik, karena memang untuk menjadi seorang aktifis “tidak ada pernah kata mendadak”. Komitmen dan loyalitaslah yang menjadi “panglima” untuk menjunjung tinggi nilai-nilai organisasi maupun sebuah komunitas.
 Bagi Komunitas Flobamora Peace Generation (FPG) yang merupakan wadah dimana aku belajar menjalani relationship dan solidaritas dengan mengutamakan nilai cinta, kasih dan damai itu, akhirnya membuat aku berkeputusan saat itu untuk berangkat mewakili FPG ke Kota Atambua-Nusa Tenggara Timur, memenuhi undangan Kumpulan Relawan CIS Timor.

Jauh di Mata Dekat di Hati

(Catatan Berkesan Saat Study Tour FGP)
Oleh : Yanuar Arifin*

Jauh di mata, dekat di hati, mungkin itulah kalimat yang cocok dijadikan sebagai judul tulisan ini. Tulisan ini berisi kesan setelah mengikuti kegiatan Flobamora Peace Field Trip 2010 (FPFT) yang diselenggarakan oleh Flobamora Peace Generation (FPG) pada 05 Juni 2010. Ada 4 lokasi yang menjadi target kunjungan dalam kegiatan perdana FPG ini, semuanya terletak di seputaran Kota Kupang. Setiap lokasi sangat menarik dan masing-masing memberikan kesan dan nilai tersendiri bagi setiap peserta.

Jumat, 01 Oktober 2010

Menembus Batas



“Sebuah Catatan Kenangan Bersama Seorang Motivator”
Oleh ; Marthen Watrimny*

Ada sesuatu yang luar biasa dan berbeda dari biasanya, ada hal dahsyat yang terjadi hari ini dan tidak akan pernah ada lagi. Memang sempat mendebarkan jantung ini. Hal apa sebenarnya yang terjadi, adakah gerangan masalah yang datang menghimpit ? Akupun tidak tahu mau memulainya dari mana dan bagaimana cara menyampaikannya. Namun satu hal yang pasti hal itu sudah terjadi.
Kisah ini dimulai dari sini dan tidak akan berakhir dalam tulisan ini karena tulisan ini memang tidak punya batas tetapi semua orang bisa mengakhirinya ketika saatnya telah tiba.
Hari yang sangat panas kala itu 30 September 2010, membuat semua orang gerah dan bosan beraktivitas. Kondisi iklim kota ini makin lama makin “menjadi-jadi”, membuat penghuninya tidak kuat menahannya. Kota ini memang unik, kota ini memang lain dari lainnya. Yang mana ada hal istimewa yang dimiliki kota ini yang sebenarnya menurut ku harus tetap dipertahankan.